INFO IN IKLIMAH'S BLOG

Kamis, 17 April 2014

Jerman Panggil Kami Kembali # Part 1

Suatu hari seorang pria terpilih sebagai duta peneliti muda di Jerman.  Singkat cerita setelah presentasi pria itu berjumpa dengan seorang wanita yang berasal dari negara yang sama denganya. Mereka saling bercengkrama dan berdiskusi mengenai penelitian yang mereka lakukan. 

Keesokan harinya ia ingin berjumpa lagi dengan wanita itu dan memiliki missi yang berbeda. Luckynya pria itu bisa berjumpa lagi dengan wanita itu lagi dan bertegur sapa lagi, berceloteh tentang bagaimana mereka bisa sampai di Jerman, saking terlalu keasyikan bercerita pria itu malah lupa tujuan utama dia menghampiri wanita itu. Dia yang semula bermaksud ingin meminta alamat atau no telepon malah lupa dan wanita itu tiba-tiba hilang begitu saja dari hadapan dia. mungkinkah dia sudah pulang, karena saat itu adalah hari terakhir semua para peserta berkumpul untuk mengucapkan salam perpisahan dan pengambilan sertifikat. Diantara ribuan orang pria itu terus mencari wajah wanita yang membuat hati dan pikirannya haya tertuju padanya, semakin lama ia semakin letiH,  ballroom yang begitu luas sudah dia putari beberapa kali namun hasilnya nihil dan dia pun menyerah.

Pria itu merasa pertemuan pertama itu sangat berkesan di hatinya sehingga tertarik untuk segera bisa berkomunikasi dengan dia. Bahkan dia setelah pulang ke negara asalanya dia segera membuka laptop dan menyambungkan dengan koneksi internet untuk mencari informasi lebih jelas tentang wanita itu. Namun hasilnya ia mulai menyerah karena tak satupun data wanita itu yang ia dapatkan. Ia sembat kecewa sama Mbah Google yang dia pikir tidak bersahabat dengan dia. Pria itu mengotak-ngatik Facebook, Twitter, Path, Blog, berharap ia  bisa menemukan data wanita itu, dia ketik nama wanita itu namun ratusan nama muncul yang serupa namun dengan rupa wajah yang berbeda dan merasa yakin bukan mereka yang pria itu maksud. Wanita itu seolah benar-benar hilang di telan bumi, jejaknya tak dapat terdeteksi dan sirna dari kenyataan. Hanya bayangan mayanya saja yang terus menjelma di kelopak bola mata pria itu. 



BERSAMBUNG



Tidak ada komentar:

Posting Komentar