INFO IN IKLIMAH'S BLOG

Rabu, 31 Juli 2013

Seating Arrangement

Guru adalah pemegang kendali berjalannya proses belajar mengajar di dalam kelas. Jika seorang guru tidak mampu mengatasi setiap permasalahan yang terjadi di dalam kelas atau sekolah. Maka hal ini akan menimbulkan masalah yang baru bagi dirinya sendiri.
Berkaca pada pengalaman pribadi, menurut saya mengajar bukanlah hal yang mudah bukan pula hal yang susah. Mengajar bisa menjadi sulit ketika kita tidak dapat memberikan solusi atau kurang tanggap dalam menyikapi kebutuhan siswa dalam proses belajar. Mengajar pun bisa di katakan mudak ketika seorang pengajar itu pun mengetahui hal-hal apa saja yang perlu di siapkan sebelum melaksanakan proses belajar mengajar.

Hal yang ingin saya bagikan adalah bagaimana peranan seating Arrangement. Pengaturan tempat duduk siswa merupakan hal yang bisa menjadi sorotan dalam proses belajar mengajar. tata letak duduk siswa dan guru memiliki ketertarikan sendiri yang bisa membentuk keharmonisan dalam membangun proses belajar mengajar yang bertujuan menciptakan satu jalur komunikasi yang tepat sasaran.  Bisa kita bayangkan jika guru lebih asyiiik melihat murid-muridnya duduk di belakang cuma diam membisu dan gurunya berdiri di depan berceramah mengenai materi-materi yang sebenarnya pada abad 21 sekarang ini, semua materi bisa murid peroleh dengan nongkrong di dunia maya dengan memanfaatkan laju kencangnya teknologi yang sudah marak dimana-mana. 

Ketika masuk ke dalam kelas, maka peran guru selain pengajar adalah designer yang mengatur semua kegiatan dan tata letak benda yang menjadi bagian dari perangkat pengajaran dalam kelas. Terutama pengaturan tata letak kursi. Masih terbayang pada tahun 1990 ketika saya menginjak baku sekolah dasar hampir selama 6 tahun di sekolah dasar letak posisi kursi dan meja tak pernah berubah. Semua kursi dan meja di deret dari depan ke belakang. Alhasil murid yang duduk paling bekang harus yang paling tinggi atau kalo pun ingin memaksakan diri duduk yah tulisan kapur di papan tulis tidak akan jelas terbaca. Pengalaman yang membuat saya memiliki ide-ide yang membuat saya bergerak merubah paradigma yang selama ini melekat. 

Dalam pembelajaran Math di Ananda Islamic School saya memfasilitasi siswa untuk bisa leluasa bergerak dan berdiskusi baik itu dengan saya sebagai guru mereka, maupun sesama teman mereka.
Pola tempat duduk mereka saya ubah setiap seminggu sekali untuk memberikan nuansa yang berbeda dan menarik siswa dalam belajar. Di bawah ini adalah beberapa pola tempat duduk yang saya terapkan dalam proses belajar mengajar. dengan mengunakan pola-pola di bawah ini saya bisa leluasa memonitor siswa dengan berkeliling dan tidak hanya duduk di kursi guru saja melainkan ikut bergabung dengan siswa

 POLA 1 : ANGKARE ATAU LETTER U





 POLA 2 : FACE TO FACE






 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar